Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh!
Selamat siang
saudara-saudara sekalian.
Cie... Yang besok
akhirnya bisa libur! (termasuk gue). Oh iya, firstly, let me say Happy New Year
for all of us, hopefully in 2014, we can live our lives to the fullest. And for
those moslem out there and me, let me say Happy Prophet Muhammad Birthday a.k.a
Maulid Nabi, because he's the light in the darkness, we can have this
opportunity to be moeslem, to be given a chance to pray based on what we
believe, as equal as other religions. And later, happy Lunar New Year for all
Chinese tribe in the world, semoga tahun ini menjadi tahun yang berkah. Well, I
don't know what shio is this year, but still, expecting prosperity can not be
so wrong.
So here's the problem: gue ngerasa blok ini kayak some way too odd for me. Jadi cerita di blok ini, gue belajar fisiologi, anatomi, histologi, embriologi, dan juga udah mulai ada pelajaran pemeriksaan fisik dan juga udah mulai observasi ke rumah sakit. Seru, gue akuin. Cuma, blok gue agak messy gitu.
Misalnya gini, gue
belajar fisiologi tentang regulasi otot rangka, dan di lecture-nya itu,
dijelasinlah tentang pengaturan syaraf, sementara anatominya tentang otot, dan
histologinya tentang kelenjar, dan embriologinya tentang tulang belakang. All
these things are messy and quite un-synchronized aja.
Menurut gue, blok
kali ini adalah suatu tantangan. Dimana absen udah mulai ga diatur lagi, jadi
siapapun bebas untuk memilih mau tepat waktu atau telat; dimana dosen fisiologi
ngejelasinnya lebih cepet dibandingkan kecepatan maksimumnya motor Bima Satria
Garuda; dimana gue udah main kadaver alias mayat; dimana histologi preparatnya
banyak banget; dimana seminggu ini gue udah melihat beberapa orang half-naked
pas latihan pemeriksaan fisik; dan dimana gue harus keliling rumah sakit, keep
smiling, and stay cool selama observasi. Tantangan, that's what it is, what is
new in 2014, what I should adapt to.
Dan jujur, gue bukan
sejenis bunglon yang bisa ngerubah warna kulit dalam sekejap mata.
Konsekuensinya, gue
harus agak tergopoh-gopoh, dan harus sedikit menajamkan telinga dan mata gue,
dan juga harus mempercepat cara menulis gue, dan sekaligus memperjelek tulisan
gue. Ada kalanya gue sampe rumah langsung cium kasur, tanpa cium tangan orang
tua, karena they came later after me. Ada kalanya juga abis tidur cepet, gue
bangun midnight dan gabisa tidur lagi, baru setelah subuh bisa tidur lagi
padahal kuliah jam 7. Ada kalanya juga kaki gue pegel banget abis observasi ke
rumah sakit. But I think, everything is gonna worth the future.
..... Dan gue pikir
udah telat banget buat ngeluh, sodara-sodara!
Karena dengan
bombastisnya, minggu depan gue akan ada di dalam auditorium sambil bawa kartu
ujiannya. Eh, secara teknis bukan minggu depan, tapi minggu ini, because it is
Sunday already.
Well, so few days
ago, Friday mungkin, gue babak belur karena abis try out histologi dan anatomi.
Di malem Jumat, saat orang-orang mungkin pergi ke makam untuk pesugihan dan
larut akan niat ingin cepat kaya, gue pergi ke tempat tidur dan larut akan niat
pengen sukses try out. Niat yang jauh lebih suci dari pada pesugihan, ya kan?
Maka sambil tiduran (oke, gue tau gabaik membaca sambil tiduran, tapi gimana
dong?), gue ngeliat rangkuman gambar-gambar preparat yang berjumlah sekitar
60-an itu serta menghapal karakteristiknya. Untuk sejam lebih, in the early
morning, it worked, tapi kemudian something distracted me. Apalagi kalo bukan
Instagram. Kalo di instagram orang-orang masang foto preparat, udah pasti gue
bakal pinter histologi. Abis buka instagram, ngestalk, ngelike, nge-save foto
Nick Santino, gue sekilas baca modul anatomi dan baca poin-poinnya.
And my mind was very
heavy so my eyes started to stand against my niat suci... I fell back to sleep.
Besoknya gue TO.
I was not very
surprised to find so much people around me study till their last blood drops.
Emang selalu begitu, mereka-mereka itu. Those things I saw was too adorable,
and was too hard to be applicated to myself --- cara mereka belajar yang keras
itu, padahal mereka pinternya udah gaketolongan. I was not very surprised too
to find myself feeling so small. Sometime I wonder how would I survive in FK if
gue masih menjadi Dina yang seperti ini...
But everyone is
unique with their own way.
Mungkin gue emang bukan tipe orang yang bisa
belajar berjam-jam tanpa jeda, mungkin gue gabisa terpaku terus ke buku tanpa
ada impression atau contoh real di depan mata, mungkin gue bukan tipe orang
yang bisa belajar ngoyo sampe otak gue sakit, mungkin gue emang tipe orang yang
terlihat males-malesan, santai, kelemar-kelemer, but that was me, as I am me.
Maybe I was born this way, though almost everytime I am feeling so small.
Akhirnya gue me-mute
dunia gue -- menjauhi sejenak mereka yang belajar ngoyo, menjauhi sejenak
mereka yang membuat gue merasa inferior, and have a seat in the corner of a
room with a friend who studied just like usual.
...Dan kesimpulannya
TO histo gue ga blank-blank banget, better than if I wasn't even studying.
Gacukup tinggi emang untuk ujian nanti, tapi that is what try out for, kan? To
have a visualization of what is the exam gonna be. Dan untuk try out anatomi gue,
lebih kayak ujian bahasa latin dengan model "Mengarang Nama". Intinya
dalem ujian itu, kerjaan gue adalah mengarang dan mengarang nama. Pokoknya
suka-suka gue mau ngasih nama apa. Nama sendi gue bikin sendiri, nama lobang
gue bikin sendiri, cuman nama organ aja yang ga gue rubah-rubah (YAIYALAH...
MASA IYA GUE RUBAH-RUBAH?), pokoknya kalah deh tuh Sobotta. Canggihan gue yang
ngasih nama... Tapi gatau deh bener apa ga.
50 menit gue ada di
ruangan anatomi, megang-megang organ dan kadaver berformalin tanpa satupun
barrier berarti, tanpa sarung tangan atau masker, bikin konsentrasi gue ancur
lebur seiring bau formalin itu bikin mata, idung, dan tenggorokan gue panas.
Probably should use gloves and masks next time.
Oke... I think I am
done curhat-ing here. Actually I don't know what I was talking about, but
thanks for reading this and being emphatic to me. And because I am going to
have an exam week, I hope everyone who reads this is willing to wish me luck
and longlasting understanding for my exam materials.
Thank you for
reading.
By the way, if
anyone is reading this...
Well,
I love you, readers.
Live
is about facing the same obstacle everyday, and the obstacle itself is about
living your life best.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar